Media audiovisual dalam upaya meningkatkan minat
dan hasil belajar dalam proses pembelajaran
Prestasi belajar merupakan hasil (kemampuan) seseorang (yang
diperoleh) sebagai hasil dari belajar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu faktor dari luar dan dari
dalam diri siswa. Faktor dari dalam diri siswa diantaranya adalah faktor
psikologis. Ketika siswa memiliki minat dan motivasi yang cukup tinggi akan
mempengaruhi proses pengajaran dan pembelajaran. Pengaruh itu menyebabkan
prestasi belajar yang diraih siswa akan memuaskan.
Upaya lain untuk meningkatkan hasil belajar adalah penggunaan media
pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan.
Pengertian media pembelajaran menurut beberapa ahli dan asosiasi
antara lain sebagai berikut :
Pertama, NEA (Asep Herry Hernawan, dkk, 2007:11.18) mengartikan
media pembelajaran sebagai ”Sarana komunikasi, baik dalam bentuk cetak maupun
pandang dengar, termasuk perangkat kerasnya“.
Kedua, Wilbur Schramm (Asep Herry Hernawan, dkk, 2007:11.18)
mendefinisikan media pembelajaran sebagai ” Teknologi pembawa pesan yang dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran “.
Ketiga, Miarso (Asep Herry Hernawan, dkk, 2007:11.18) menegaskan
bahwa media pembelajaran adalah “ Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak didik sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa “
Jadi, dapat disimpulkan secara lebih sederhana bahwa media
pembelajaran adalah sarana untuk menyalurkan pesan atau informasi dari guru ke
siswa atau sebaliknya.
Mengingat begitu banyak media yang dapat digunakan untuk kepentingan
pembelajaran, beberapa ahli mengidentifikasi dan membuat klasifikasi media,
diantaranya adalah :
Schramm mengklasifikasikan media menjadi dua jenis yaitu media
sederhana (papan tulis, gambar, poster, peta) dan media canggih (radio, film,
televisi, komputer)
Bretz (Asep Herry Hernawan, dkk, 2007:11.19) menggolongkan media ke
dalam kelompok media cetak, media audio,. media visual diam, media visual
gerak, media audiovisual diam, dan media audiovisual gerak.
Dari beberapa pengelompokan media tersebut, secara sederhana media
pembelajaran dapat dipilah menjadi tiga bagian saja, yaitu media visual, media
audio, dan media audiovisual.
Sedangkan media audiovisual itu sendiri merupakan media kombinasi
antara audio dan visual atau biasa disebut media pandang dengar.
Berdasarkan dari konsep media audiovisual di atas, peneliti
berpendapat bahwa media audiovisual tersebut sangat cocok digunakan untuk
menyampaikan materi “Sumber Daya Alam” karena selain mengenal jenis-jenis
sumber daya alam, siswa juga mengetahui persebaran sumber daya alam sehingga
pemahaman siswa akan lebih meningkat.
Tuntutan kita sebagai guru tidak cukup hanya memiliki pengetahuan
tentang media, tetapi juga harus memiliki ketrampilan memilih dan menggunakan
serta mengusahakan media dengan baik. Memilih dan menggunakan media harus
sesuai dengan tujuan, materi, metode, evaluasi dan yang lebih utama dapat
memperlancar pencapaian tujuan serta menarik minat siswa.
Kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam menciptakan dan mendorong
terjadinya interaksi secara maksimal di dalam kelas yaitu : mendorong berlangsungnya
tingkah laku sosial yang baik, mengembangkan gaya interaksi pribadi, dan menumbuhkan
hubungan yang positif dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Media yang dipilih harus sesuai dengan tingkat kematangan dan pengalaman siswa.
- Media yang dipilih harus tepat, memadai, dan mudah digunakan.
- Harus direncanakan dan sebelum digunakan harus diperiksa terlebih dahulu.
- Penggunaannya harus disertai kegiatan lain, seperti mendiskusikannya.
- Sesuai dengan kemampuan guru, siswa, dan sekolah.
Dengan menggunakan media audiovisual diharapkan penyajian bahan ajar
bagi siswa lebih lengkap dan optimal. Selain itu, media audiovisual ini dalam
batas-batas tertentu dapat juga menggantikan peran dan tugas guru. Dalam hal
ini, guru tidak selalu berperan sebagai penyaji materi ( narasumber ) karena
penyajian materi dapat digantikan oleh media. Oleh sebab itu, peran guru
beralih menjadi fasilitator belajar, yaitu memberikan kemudahan para siswa
untuk belajar.
Dalam menggunakan media audiovisual, peneliti juga menggunakan beberapa
petunjuk tentang prinsip penggunaan media audiovisual seperti yang dikemukakan
oleh Kenneth H. Hoover (Udin S Winataputra, dkk., 2007:9.24) yaitu :
- Tidak ada media atau alat pengajaran yang dianggap paling baik
- Media atau alat pengajaran tertentu lebih tepat daripada yang lain berdasarkan jenis, pengertian atau dalam hubungannya dengan tujuan.
- Audiovisual dan sumber-sumber yang digunakan merupakan bagian integral dari pengajaran.
- Perlu diadakan persiapan yang seksama oleh guru dan siswa mengenai alat audiovisual.
- Siswa menyadari tujuan media atau alat audiovisual dan merespons data atau informasi yang diberikan.
- Perlu diadakan kegiatan lanjutan.
- Media atau alat audiovisual dan sumber-sumber yang digunakan untuk menambah kemampuan komunikasi dan terjadinya interaksi belajar antar komponen.
0 komentar:
Posting Komentar